Doa ''Perbaiki Semua Urusanku''
Oleh: Badrul Tamam
“Wahai
Dzat Yang Mahahidup lagi Maha Berdiri dengan sendiri-Nya, dengan
rahmat-Mu aku mohon pertolongan. Perbaikilah urusanku seluruhnya dan
jangan Engkau serahkan aku kepada diriku walau hanya sekejap mata.”
Sumber Doa
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada Fathimah Radhiyallahu 'Anha,
مَا
يَمْنَعُكِ أَنْ تَسْمَعِي مَا أُوْصِيْكِ بِهِ، أَنْ تَقُوْلِي إِذَا
أَصْبَحْتِ وَإِذَا أَمْسَيْتِ: يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، يِرَحْمَتِكَ
أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي
طَرْفَةَ عَيْنٍ
"Apa yang menghalangimu untuk
mendengar apa yang aku wasiatkan kepadamu? Hendaknya saat berada di pagi
dan sore hari engkau mengucapkan, ‘Wahai Dzat Yang Mahahidup lagi Maha
Berdiri dengan sendiri-Nya, dengan rahmat-Mu aku mohon pertolongan.
Perbaikilah urusanku seluruhnya dan jangan Engkau serahkan aku kepada
diriku walau hanya sekejap mata’.” (HR. Al-Nasai dalam al-Sunan
al-Kubra, Al-Bazzar, dan Al-Hakim dan ia menyatakan sahih sesuai syarat
muslim. Dishahihkan Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah, no. 227)
Terdapat redaksi serupa dari hadits Abu Bakrah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: Doa saat tertimpa kesahan:
اللَّهُمَّ
رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
"Ya Allah, hanya rahmat-Mu yang aku
harapkan, maka janganlah Engkau menyerahkan aku kepada diriku sendiri
meski hanya sekejap mata dan perbaikilah seluruh urusanku. Tiada Ilah
Yang berhak disembah selain Engkau." (HR. Abu Dawud no. 5090, Ahmad
no. 27898 Ibnu Hibban. Dihassankan oleh Syaikh Syuaib Al-Arnauth dan
Al-Albani dalam Shahih al-Jami' no. 3388)
Keutamaan dan Kandungannya
Do'a di atas adalah satu satu bacaan zikir pagi dan sore hari. Ini dapat dilihat dari perkataan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada putrinya Fathimah Radhiyallahu 'Anha, "Apa
yang menghalangimu untuk mendengar apa yang aku wasiatkan kepadamu?
Hendaknya saat berada di pagi dan sore hari engkau mengucapkan . ."
Ia termasuk doa yang sangat agung.
Mengandung pernyataan ubudiyah kepada Allah dan tawassul kepada Allah
dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya, yaitu al-Hayyu dan al-Qayyum. Di
mana seorang hamba berharap bantuan dan dukungan-Nya serta meminta
pertolongan dengan rahmat-Nya yang meliputi segala sesuatu. Harapannya,
ia mendapatkan sesuatu yang membuatnya bahagia dunia-akhirat.
Kemudian ia meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
agar memperbaiki segala urusan dan hal-ihwalnya. Ia berdoa,
"Perbaikilah urusanku seluruhnya," maksudnya: segala urusanku yang ada
dalam rumahku, keluargaku, tetanggaku, sahabatku, pekerjaanku, studiku,
jiwaku, hatiku, kesehatanku, dan segala sesuatu yang berhubungan
denganku. Jadikanlah semua itu baik dan menyenangkan untukku.
Di sana ada keyakinan bahwa baiknya
urusan seorang hamba adalah karunia Allah Ta'ala. Bukan semata hasil
usaha hamba dan kemahirannya. Karenanya, doa tersebut ditutup dengan
pengakuan akan kefakiran dan kelemahan diri di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sehingga seorang hamba benar-benar tunduk dan berserah diri kepada keagungan Allah 'Azza wa Jalla. Ia berkata,
وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
"Jangan Engkau serahkan aku kepada diriku walau hanya sekejap mata.”
Maksudnya: jangan Engkau tinggalkan aku bersama kelemahanku sekejap
saja, tapi sertailah aku dengan kesejahteraan selama-lamanya serta
tolonglah aku dengan kekuatan dan kuasa-Mu. Karena siapa yang
bertawakkal kepada Allah maka Dia akan mencukupkannya. Siapa yang
memohon pertolongan kepada Allah, maka Dia akan menolongnya.
Sesungguhnya seorang hamba senantiasa butuh kepada Allah setiap saat.
tak sedetikpun ia mampu lepas dari pertolongan-Nya.
Celaan Merasa Tidak Butuh Kepada Allah
Sesungguhnya Allah telah mencela
orang-orang yang tertipu dengan kekayaan dan kekuasaannya sampai ia lupa
diri dan lupa akan kefakiran dan butuhnya kepada Allah; sehingga ia
melampaui batas dan menyombongkan diri, maka ia menjadi orang celaka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى
"Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup." (QS. Al-'Alaq: 6-7)
وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى
"Dan adapun orang-orang yang bakhil
dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka
kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar." (QS. Al-Lail: 8-10)
Letak Kesempurnaan Hamba
Sesungguhnya kesempurnaan hamba
ditentukan oleh ubudiyahnya, pengakuannya terhadap kefakiran diri di
hadapan Rabb-nya dan sangat-sangat butuh kepada-Nya, dan tidak bisa
lepas dari pertolongan Allah walau sekejap mata. Karenanya, ia
senantiasa berdoa,
أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
"Perbaikilah urusanku seluruhnya dan jangan Engkau serahkan aku kepada diriku walau hanya sekejap mata.”
Juga senantiasa berdoa,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu." (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)
Ia yakin bahwa hatinya berada di tangan Allah 'Azza wa Jalla.
Dirinya tidak punya kuasa sedikitpun terhadapnya. Sedangkan Allah
mengarahkan hati tersebut sekehendak-Nya. Dia berfirman tentang hakikat
ini,
وَلَوْلَا أَنْ ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدْتَ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا
"Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati) mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka." (QS. Al-Isra': 74)
Penutup
Doa di atas sangat baik untuk dibaca
setiap muslim pada pagi dan sore hari. Sebagai wujud ubudiyah kepada
Allah dan butuhnya ia kepada pertolongan-Nya. Dengan ini, insya Allah,
segala urusannya akan diperbaiki oleh Allah sehingga ia senantiasa
berada di atas Shirathal Mustaqim, jalan petunjuk yang menyampaikan kepada kecintaan dan surga-Nya. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer